27 Januari 2013

Sejarah Pensil


Sebelum ada pensil, untuk membuat tanda atau tulisan, orang zaman dulu menggoreskan ujung pisau pada batang pohon atau pada tanah liat. Tehnik lain menulis dan menggambar, tepatnya menggores pada selembar pelat timah, tembaga, atau logam lunak. Ada juga yang menggunakan ujung kuas yang dicelupkan ke dalam cairan pewarna.


Perkembangan pensil
Kata pensil berasal dari bahasa Latin, penicillus, yang artinya ekor kecil karena bentuknya memang seperti kuas kecil. Pensil yang kita kenal sekarang adalah sebuah alat tulis berbentuk batang, berwarna hitam, dan dilapisi kayu di bagian luar. Bahan hitam itu adalah grafit.

Grafit, berasal dari bahan batuan karbon yang didapat dengan cara menambang. Grafit ditemukan sekitar 500 tahun yang lalu di daerah Cumberland, Inggris.

Orang pertama yang menggunakan hasil tambang grafit sebagai bahan pensil adalah keluarga Faber yang tinggal di Jerman. Keluarga ini memulai usaha pembuatan pensil grafit pada tahun 1760. Namun sayang, usaha Faber kurang sukses. Orang tidak suka menggunakan pensil Faber karena mudah patah dan mengotori tangan.

Pada tahun 1895 NJ Conte menyempurnakan pensil buatan Faber. Agar hasil pensil tidak mudah patah, grafit dicampur dengan air dan tanah liat, lalu dicetak kecil-kecil panjang, kemudian dibakar sehingga didapat tingkat kekerasan yang diinginkan. Hasilnya memuaskan, pensil tidak mudah patah dan tangan tidak kotor.
Pertama-tama dibuat adonan grafit. Kemudian disiapkan sepasang papan kayu bulat yang beralur.adonan grafit diletkkan didalam potongan kayu.  kemudian semua bahan itu dilem sehingga grafit terlindung oleh kayu agar tidak mudah patah. Setelah itu dipotong-potong sesuai dengan panjang yang diinginkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diva Aulia Blogger Template by Ipietoon Blogger Template